
Diinagbuka oleh Perdana Menteri Narendra Modi Di Jammu dan Kashmir pada hari Jumat, Jembatan Chenab, yang merupakan prestasi luar biasa dari teknik India, berdiri sebagai jembatan busur tertinggi di dunia. Sementara keberhasilan proyek ini dikaitkan dengan banyak pihak, kontribusi signifikan terhadap integritas struktural dan stabilitasnya berasal dari Profesor G Madhavi Latha dari Indian Institute of Science (IISc), Bangalore. Keahliannya dalam rekayasa batu membuktikan bahwa dia tidak dapat digantikan selama 17 tahun terlibat dengan dedikasi penuh.
Dr Madhavi Latha, seorang ahli terkemuka dalam bidang geoteknik dan rekayasa batuan dari departemen teknik sipil IISc, secara khusus direkrut oleh Northern Railways dan kontraktor proyek, Afcons Infrastructure, untuk mengatasi medan yang sangat menantang tersebut. jembatan mencakup jurang dalam di wilayah Himalaya yang aktif seismik dan kompleks geologis, di mana lereng curam, kondisi batu yang beragam, dan kecepatan angin tinggi menyajikan hambatan yang besar.
Peran utama Dr Latha adalah untuk memberikan konsultasi mengenai penstabilan lereng dan desain dasar jembatan. Membangun abutment busur besar dan tiang jembatan di lereng yang curam dan sering tidak stabil menyajikan tantangan yang besar. Selama penggalian, insinyur sering menemui kondisi geologi yang tidak terduga, seperti batu retak, rongga tersembunyi, dan sifat batuan yang bervariasi, yang tidak nampak selama survei awal.
Tim Professor Latha menganut filosofi "desain-saat-melakukan", terus menyesuaikan dan berinovasi secara real time. Ini melibatkan perhitungan yang kompleks dan modifikasi desain untuk menyesuaikan dengan kondisi massa batu alam yang dijumpai selama penggalian. Kontribusi beliau termasuk memberi nasihat tentang teknik seperti grouting semen ( menyuntikkan semen ke dalam retakan batu untuk penguatan ) dan desain serta penempatan akar batu dengan tepat untuk meningkatkan stabilitas.
Tindakan-tindakan tersebut memastikan fondasi dapat menahan kondisi ekstrem, termasuk gaya angin yang kuat dan aktivitas seismik. Panjang total dari tiang pengikat batu yang digunakan, puluhan ribu meter, menjadi bukti skala tantangan yang dihadapi.
Komitmen Madhavi Latha selama 17 tahun, dari tahap perencanaan pada tahun 2005 hingga penyelesaian uji coba pada tahun 2022, sangat penting dalam mengatasi tantangan geoteknik yang unik yang ditimbulkan oleh lokasi proyek tersebut. Kerjanya memastikan bahwa Jembatan Chenab tidak hanya menjadi jembatan tertinggi di dunia, tetapi juga cukup kokoh untuk bertahan melawan lingkungan Himalaya yang keras untuk jangka waktu perkiraan 120 tahun.
(Dengan masukan dari lembaga)
No comments
Post a Comment
Punya pertanyaan, saran, atau kritik seputar topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar, aku tunggu tanggapanmu!