
recalmaru - Nama Hoho Alkaf, Kepala Desa (kades) dari Banjarnegara, tengah viral di TikTok karena memiliki tato di sekujur tubuhnya.
Tidak hanya viral di media sosial, Kades Hoho Alkaf juga diundang dalam acara Lapor Pak! yang tayang di stasiun televisi Trans 7.
Sosok Kades Hoho Alkaf menarik perhatian, karena gaya penampilannya sangat berbeda dari kades pada umumnya.
Di balik penampilannya yang nyentrik, Kades Hoho Alkaf dikenal ringan tangan membangun desa.
Salah satu aksi nyatanya adalah memperbaiki jalan sepanjang 700 meter yang menghubungkan Desa Purwasaba dengan desa tetangga.
Jalan tersebut sebelumnya sulit dilalui dan belum pernah tersentuh bantuan pemerintah.
Dengan dana pribadi, ia membangun jalan selebar 3 meter yang kini bisa dilalui kendaraan roda empat dengan nyaman.
Hoho Alkaf juga tengah merancang program sosial yakni pengadaan ambulans gratis untuk warga desa.
Ia berharap ambulans tersebut bisa membantu warga yang sakit, terutama bagi mereka yang kesulitan mengakses transportasi ke rumah sakit.
Profil Hoho Alkaf
Hoho Alkaf merupakan Kepala Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Pria kelahiran 1988 itu, adalah anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan almarhum H. Siswoyo Siswoharsono dan almarhumah Hj. Sri Hartati.
Hoho Alkaf melanjutkan usaha orang tuanya dan kini dikenal sebagai pengusaha konstruksi.
Selain mengerjakan proyek pembangunan, ia juga menyewakan alat berat.
Latarbelakang pendidikan Hoho Alkaf yakni lulusan Fakultas Hukum Universitas Sultan Agung (Unisula) Semarang.
Dikutip dari berbagai sumber, Hoho Alkaf memiliki total 30 hingga 31 motif tato yang tersebar di sekujur tubuhnya, kecuali wajah.
Tato pertamanya ia buat saat masih duduk di bangku SMA. Motifnya adalah gambar bunga di bagian dada.
Salah satu tato di punggungnya bahkan menggambarkan Geisha yang sedang mengayunkan pedang.
Sempat Diremehkan karena Tato
Hoho Alkaf mengungkapkan bahwa dirinya sudah memiliki tato jauh sebelum menjabat sebagai kepala desa. Ia resmi menjadi Kades Banjarnegara sejak tahun 2019.
Sebelum terjun ke dunia pemerintahan, Hoho menjalankan usaha milik orang tuanya.
Dalam tayangan Lapor Pak!, Hoho Alkaf menceritakan bahwa ia sempat mendapatkan cibiran saat mencalonkan diri menjadi kepala desa.
"Pada saat sebelum pemilihan Kepala Desa itu, terutama lawan politik, 'milih kades kok tatoan'," cerita Haho Alkaf, dikutip recalmarudari YouTube 7 Comedy, Sabtu (7/6/2025).
Tak hanya dari lawan politik, penolakan juga datang dari keluarganya sendiri. Sang ibu sempat tidak merestui niatnya untuk menjadi kades.
"Periode sebelumnya, kita minta doa restu sama ibu, gak boleh. Kata ibu, 'kamu gak bisa, namanya ngurus diri sendiri aja gak baik, apalagi nanti ngurus masyarakat 1 desa, yang ada kamu dosa, zalim. Kalau kamu gak bisa mengurus masyarakat, gak bisa menuhin apa yang diminta masyarakat, sebagai pejabat, kita disumpah lo'," cerita Haho Alkaf.
Ia menyadari, saat itu dirinya masih tergolong muda.
"Waktu itu saya juga masih terlalu muda (25 tahun), karena rata-rata kepala desa waktu itu dewasalah," tambahnya.
Mobil Pribadi untuk Operasional Desa
Di awal masa jabatannya, Hoho Alkaf langsung membuktikan komitmennya kepada warga. Ia menghibahkan mobil pribadi senilai Rp100 juta untuk operasional desa.
Mobil tersebut digunakan untuk membantu warga, terutama mengantar yang sakit ke fasilitas kesehatan.
"Dana Desa kan terbatas, habis untuk pembangunan di desa. Paling nanti pakai dana pribadi saja," katanya.
Ia bahkan berencana membeli mobil ambulans menggunakan dana pribadinya untuk kepentingan masyarakat desa.
No comments
Post a Comment
Punya pertanyaan, saran, atau kritik seputar topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar, aku tunggu tanggapanmu!