
Perusahaan teknologi perjalanan Oyo sedang menggandakan usaha pada model hotel yang dioperasikan oleh perusahaan di India, dengan tujuan meningkatkan bagian pendapatan pemesanan dari segmen ini dari 22% saat ini menjadi 44% dalam tahun keuangan ini. Langkah ini sejalan dengan strategi lebih luas perusahaan untuk mendorong keuntungan melalui peningkatan penawaran dengan margin lebih tinggi.
Saat ini, Oyo mengoperasikan lebih dari 1.300 hotel yang dikelola perusahaan di negara ini, terutama di bawah merek menengah populer mereka, Townhouse Oak, Capital O, Palette dan merek premium Sunday. Dengan ekspansi, bagian dari hotel yang dikelola perusahaan juga akan berlipat menjadi 1.800, dengan kehadiran mereka tumbuh dari 124 kota hingga lebih dari 300 kota di seluruh India.
Termasuk kota seperti Mohali, Faridabad, dan Jalandhar di utara; Cuttack, Asansol, dan Darjeeling di timur; Mangaluru, Kollam, Port Blair, dan Kasaragod di selatan; dan Bhilwara, Vapi, Junagarh, dan Jalgaon di barat.
Perluasan akan fokus pada sektor-sektor dengan permintaan tinggi seperti kota liburan, destinasi ziarah, dan koridor bisnis, serta di mana pemilik properti terbuka untuk kerjasama jangka panjang dengan Oyo. Hotel-hotel yang dikelola oleh perusahaan ini menawarkan kepada pemilik properti pilihan-pilihan pendapatan pembagian atau sewa tetap. Awal tahun ini, Oyo telah mengumumkan rencananya untuk menambah 500 hotel di pusat-pusat keagamaan utama di seluruh India untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pariwisata spiritual di India.
“Program ini sejalan dengan fokus strategis Oyo untuk tahun 2025 di pasar India, yang bertujuan untuk meningkatkan keuntungan dengan meningkatkan pengalaman keseluruhan tamu,” kata Varun Jain, chief operating officer, Oyo. “Hotel-hotel ini mencatatkan peringkat pelanggan yang lebih tinggi yaitu 4,6, dibandingkan dengan rata-rata keseluruhan 4,0. Tingkat hunian hotel-hotel ini juga 2,7 kali lebih tinggi dibandingkan hotel lainnya.”
Diperkenalkan pada tahun anggaran 2023, hotel yang dikelola oleh perusahaan menyumbang kurang dari 2% terhadap pendapatan booking saat itu. Dalam dua tahun, bagian ini telah berkembang lebih dari sepuluh kali lipat, menjadikannya segmen bisnis yang tumbuh paling cepat secara global bagi perusahaan, demikian disampaikan dalam pernyataan Oyo.
Setelah mengurangi pengeluaran umum dan administratif serta biaya pemasaran, Oyo melaporkan laba bersih pertamanya sebesar Rs 229 crore di tahun fiskal 24, berkat delapan kuartal berturut-turut dengan adjusted Ebitda positif. Menurut proyeksi laba yang dibagikan oleh pendiri Oyo Ritesh Agarwal, perusahaan tersebut diproyeksikan akan melaporkan laba bersih sebesar Rs 1.100 crore di tahun fiskal 26.
No comments
Post a Comment
Punya pertanyaan, saran, atau kritik seputar topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar, aku tunggu tanggapanmu!