Home budaya / Hubungan Keluarga dan Dinamika / kesehatan / masalah sosial / Psikologi Kehidupan Sehari -hari

recalmaru – Jika seseorang terus-menerus mengkritik Anda, Anda tahu mereka kasar. Jika keluarga Anda menghakimi setiap tindakan Anda, Anda merasakan tekanan. Itulah dasar-dasar tumbuh dalam keluarga yang ketat.

Namun, masalahnya tidak sesederhana itu. Jiwa manusia adalah jaringan rumit yang sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Dengan membaca yang tersirat, kita dapat melihat pola tertentu muncul pada mereka yang menghadapi penghakiman dan kekerasan dalam keluarga.

Berikut adalah 5 sikap seseorang yang memiliki kehidupan masa kecil dengan menerapkan kedisiplinan tinggi, menurut laman Geediting.

1. Memiliki ketahanan mental yang sangat tinggi

Hidup bisa tidak terduga bagaikan roller coaster, Namun saat semuanya cerah dan indah tiba-tiba Anda berada di tengah badai, berjuang untuk tetap bertahan.

Inilah masalahnya bagi mereka yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang kritis; telah belajar menghadapi badai ini dengan ketahanan yang luar biasa. Mereka telah mengalami badai emosi yang cukup besar di rumah.

Mereka telah diuji dan diuji dalam ujian penilaian dan kekerasan keluarga, yang menggandakan ketahanan emosional mereka. Namun, itu tidak berarti mereka kebal terhadap rasa sakit emosional.

Justru sebaliknya. Mereka merasakan sesuatu secara mendalam, bahkan mungkin lebih dari yang lain, tetapi mereka telah belajar untuk bertahan melewati badai daripada ditelan olehnya.

Mereka dapat mengetahui kapan angin perubahan akan datang, beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan keadaan, dan mereka ahli dalam memasang wajah tegar saat keadaan menjadi sulit.

2. Sangat perfeksionis

The drive to achieve perfection often comes from growing up in a strict and judgmental family.

Ketika cinta dan penerimaan bersifat bersyarat, berdasarkan pemenuhan standar yang tinggi, Anda secara alami mengembangkan kecenderungan untuk berjuang mencapai kesempurnaan.

Keunikan ini, para psikolog telah menemukan hubungan yang kuat antara perfeksionisme dan pertumbuhan dalam lingkungan di mana persetujuan diperoleh alih-alih diberikan secara cuma-cuma.

Faktanya, sebuah studi yang diterbitkan dalam satu jurnal menemukan bahwa orang yang mengalami pola asuh keras lebih cenderung mengembangkan kecenderungan perfeksionis.

Jadi, jika Anda merasa terjebak dalam lingkaran mengejar kesempurnaan, bisa jadi itu karena masa lalu Anda memengaruhi masa kini Anda.

Namun, ingatlah, meskipun mengejar kesempurnaan itu terpuji, berjuang untuk kesempurnaan yang tidak dapat dicapai bisa melelahkan. Tidak apa-apa untuk melepaskan sesuatu dan sekadar menjadi diri sendiri.

3. Memiliki keraguan yang tinggi

Raguan yang mengakar ini sering kali muncul pada mereka yang tumbuh dalam keluarga yang keras dan suka menghakimi.

Pengawasan yang terus-menerus dan kritik yang tak pernah berakhir dapat menggerogoti harga diri Anda, meninggalkan keraguan yang terus menghantui dan tampaknya tidak dapat Anda hilangkan.

Sayangnya, keraguan diri ini tidak hilang begitu saja setelah Anda meninggalkan rumah masa kecil Anda. Rasa ragu ini akan terus mengikuti Anda hingga dewasa, memengaruhi keputusan Anda dan membentuk interaksi Anda dengan orang lain.

Namun, mengenali pola ini adalah langkah pertama untuk menghentikannya. Ingat, harga diri Anda tidak ditentukan oleh penilaian atau kritik orang lain. Anda sudah cukup, apa adanya.

4. Memiliki kemandirian yang kuat

Tumbuh dalam keluarga yang keras dan suka menghakimi dapat menumbuhkan sifat ini. Lagi pula, ketika Anda tidak dapat mengandalkan keluarga untuk dukungan emosional, Anda belajar untuk mengandalkan diri sendiri.

Anda menjadi mandiri dan mengembangkan ketahanan yang sulit dipatahkan. Namun, kemandirian yang tak tergoyahkan ini bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, kemandirian membekali Anda untuk menghadapi tantangan hidup secara langsung.

Sementara itu kemandirian dapat menyulitkan Anda untuk meminta bantuan saat Anda membutuhkannya. Jadi, jika Anda merasa sangat bergantung pada kemandirian Anda, ingatlah bahwa tidak apa-apa untuk membiarkan orang lain ikut campur.

Kemandirian adalah kekuatan, tetapi mengetahui kapan harus mencari dukungan juga merupakan hal yang penting.

5. Mudah beradaptasi

Kemampuan beradaptasi yang meningkat ini sering kali merupakan hasil sampingan dari tumbuh dalam keluarga yang keras dan suka menghakimi.

When the home environment becomes unpredictable, you learn to quickly adapt to changing dynamics. You become flexible, able to change direction in a moment.

Kemampuan beradaptasi merupakan aset dalam dunia kita yang terus berubah. Kemampuan ini memungkinkan Anda untuk berkembang dalam berbagai situasi dan menghadapi perubahan hidup dengan relatif mudah.

Namun, meskipun kemampuan beradaptasi itu baik, penting juga untuk tetap setia pada diri sendiri. Ingat, beradaptasi tidak berarti kehilangan identitas unik Anda; itu berarti berevolusi sambil mempertahankan nilai-nilai inti Anda.

Baca juga :

No comments

Post a Comment

Punya pertanyaan, saran, atau kritik seputar topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar, aku tunggu tanggapanmu!

to Top