
recalmaru , Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat ada peningkatan penyebaran virus corona penyebab Covid-19 yang berasal dari varian NB.1.8.1 sejak pertengahan Februari 2025. Peningkatan ini terutama diamati di negara-negara di kawasan Timur Tengah sebelah timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat.
Menurut WHO, peningkatan pelaporan kasus infeksi NB.1.8.1 terjadi setelah tren global varian SARS-CoV-2 LP.8.1 menurun. "Pelaporan NB.1.8.1, Variants yang Sedang Dipantau (VUM), meningkat, mencapai 10,7 persen dari sekuens global yang dilaporkan hingga pertengahan Mei,” demikian bunyi laporan WHO yang terbit pada Rabu, 28 Mei 2025.
Secara umum, WHO menambahkan, peningkatan kasus Covid-19 saat ini konsisten dengan level yang diamati selama periode yang sama pada tahun lalu. Tetapi belum ada musim yang jelas dalam sirkulasi virus tersebut karena pengawasan terbatas.
WHO juga menyarankan agar semua negara anggota terus menggunakan pendekatan terpadu berbasis risiko dalam mengelola Covid-19, seperti yang dijelaskan dalam Rekomendasi Tetap Direktur Jenderal. Selain itu, vaksinasi komprehensif untuk penyakit ini dianggap penting untuk mencegah potensi kematian, terutama pada orang-orang yang termasuk dalam kelompok berisiko.
Dalam penjelasan WHO, NB.1.8.1 merupakan varian terbaru ditetapkan sebagai VUM, yaitu pada 23 Mei 2025. Varian tersebut merupakan keturunan dari varian XDV.1.5.1 yang juga keturunan dari JN.1 --yang telah menjadi varian of interest (VOI) per akhir tahun lalu.
Sampel pertama yang mengidentifikasi varian NB.1.8.1 ini didapat pada 22 Januari 2025. Data WHO kemudian menunjukkan inefksi varian NB.1.8.1 dari periode April sampai Mei mengalami peningkatan dari 8,9 menjadi 11,7 persen di wilayah Pasifik Barat, lalu di wilayah Amerika dari 1,6 menjadi 4,9 persen, di wilayah Eropa dari 1 menjadi 6 persen.
"Hanya ada 5 sekuens (5 sampel genom) NB.1.8.1 dari kawasan Asia Tenggara, dan tidak ada dari kawasan Afrika atau kawasan Mediterania Timur," tulis WHO.
Menurut Surat Edaran Kementerian Kesehatan yang dibuat 23 Mei lalu, kasus Covid-19 varian NB.1.8 menyebar antara lain di Singapura. Varian itu ditemukan bersama varian LF.7. Varian turunan JN.1 lainnya, yakni XEC ditemukan peredarannya di Thailand dan Malaysia.
Sementara di Indonesia, selain disebutkan bahwa beberapa hari lalu ada laporan tujuh pasien yang terinfeksi Covid-19 varian NB.1.8.1, namun semua pasien tersebut telah dipastikan sudah sembuh. "Varian ini tidak menimbulkan keparahan dan kematian," kata Jurubicara Kemenkes Widyawati di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025.
Daftar Varian Covid-19 yang Sedang Menyebar
Berikut ini daftar varian virus penyebab Covid-19 yang saat ini tengah menyebar dan berada dalam pemantauan WHO, varian yang sedang dipantau , per 23 Mei 2025,
KP.3
Fitur genetiknya: JN.1 + S:F456L, S:Q493E, S:V1104L
Telah ditetapkan sebagai VUM sejak 3 Mei 2024, dengan sampel awal didapat pada 11 Februari 2024.
KP.3.1.1
Fitur genetiknya: KP.3 + S:S31-
Telah ditetapkan sebagai VUM sejak 19 Juli 2024, sampel awal 27 Maret 2024
LB.1
Fitur genetiknya: JN.1 + S:S31-, S:Q183H, S:R346T, S:F456L
Telah ditetapkan sebagai VUM sejak 28 Juni 2024, sampel awal 26 April 2024
XEC
Fitur genetiknya: JN.1 + S:T22N, S:F59S, S:F456L, S:Q493E, S:V1104L
Telah ditetapkan sebagai VUM sejak 24 September 2024, sampel awal 26 Juni 2024
LP.8.1
Fitur genetiknya: JN1 + S:S31-, S:F186L, S:R190S, S:R346T, S:V445R, S:F456L, S:Q493E, S:K1086R, S:V1104L
Telah ditetapkan sebagai VUM sejak 24 Januari 2024, sampel awal 1 Juli 2024
NB.1.8.1
Fitur genetiknya: JN1 + S:T22N, S:F59S, S:G184S, S:A435S, S:F456L, S:T478I, S:Q493E
Telah ditetapkan sebagai VUM sejak 23 Mei 2024, sampel awal 22 Januari 2024
No comments
Post a Comment
Punya pertanyaan, saran, atau kritik seputar topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar, aku tunggu tanggapanmu!