Misi Penerimaan 2025: Bagaimana Kurikulum Teknik Beradaptasi dengan Kecerdasan Buatan dan Kebutuhan Industri

Bengaluru: Kecerdasan Buatan tidak akan mengambil pekerjaan Anda, melainkan orang yang menguasai kecerdasan buatan yang akan melakukannya. Ketika panel di Mission Admission merangkum perubahan skenario teknik, ratusan mahasiswa mendengarkan dengan antusias perkembangan kurikulum di perguruan tinggi. Sesi tersebut dimoderatori oleh Atul Batra, mantan ketua, Nasscom Product Council.

KN Subramanya, kepala RV College of Engineering, mengatakan bahwa pengetahuan yang diperoleh mahasiswa pada tahun pertama menjadi usang saat mereka lulus. Oleh karena itu, pendidikan teknik kini fokus pada pengetahuan dan keterampilan, memastikan mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan perubahan di masa depan. Kurikulum saat ini fleksibel, memungkinkan mahasiswa dari satu bidang untuk mengambil minor atau kehormatan dalam bidang-bidang baru seperti komputasi awan atau keamanan siber.

Udaya Kumar Reddy KR, dekan sekolah teknik di Dayananda School of Engineering, mengatakan bahwa meskipun alat AI seperti ChatGPT dapat membantu, mereka harus memperkuat, bukan menggantikan, pengetahuan dasar. Dia menekankan pentingnya mengajukan pertanyaan yang cerdas dan memahami di mana harus menarik garis untuk menghindari ketergantungan berlebihan pada AI dan mempertahankan keterampilan pemikiran kritis.

Panel tersebut juga membahas bagaimana metode pengajaran dalam teknik sedang berubah — kuliah tradisional digantikan oleh pembelajaran yang lebih interaktif dan berbasis pengalaman. Ini termasuk proyek kelompok, hackathon, magang, dan kolaborasi dengan industri sejak tahun awal. Siswa didorong untuk menyelesaikan masalah dunia nyata dan mengembangkan solusi inovatif.

D, wakil kepala sekolah dari BMS College of Engineering, menjelaskan: "Jika industri dan akademi secara bersama-sama menangani masalah lalu lintas atau pengelolaan sampah di Bangalore, penelitian akan menjadi berdampak."

Namun, tantangan masih ada, para panelis mengamati. Institusi perlu berinvestasi dalam infrastruktur modern dan memastikan staf pengajar dilatih dalam teknologi terbaru. Kerja sama dengan industri sangat penting, tidak hanya untuk proyek jangka pendek tetapi juga untuk membangun pusat keunggulan yang fokus pada penelitian dan inovasi.

— Raksha Hosur Pradeep & Prathikaa V Shastry