Home budaya / gaya hidup / masalah sosial / produktivitas / Psikologi Kehidupan Sehari -hari

recalmaru Pernahkah Anda berpikir apakah Anda, atau seseorang yang Anda kenal, mungkin hanya menjalani hidup mengikuti arus tanpa benar-benar menjalaninya? Kenyataannya, banyak dari kita yang terjebak dalam pola ini tanpa menyadarinya.

Psikologi menawarkan banyak wawasan mengenai fenomena ini dan membantu kita mengidentifikasi tanda-tanda tertentu yang menunjukkan bahwa seseorang hanya sekadar mengikuti arus.

Dalam artikel ini, recalmarutelah melansir dari laman geediting.com , Jumat (6/6), tujuh tanda utama yang menunjukkan bahwa seorang pria mungkin menjalani hidup dengan autopilot, alih-alih menjalani hidupnya dengan sepenuhnya.

1. Hidup di masa lalu atau masa depan

Salah satu tanda seorang pria mungkin hanya sekadar mengikuti arus adalah jika ia terus-menerus berkutat di masa lalu atau terobsesi dengan masa depan.

Psikologi menunjukkan bahwa terlalu fokus pada masa lalu atau masa depan dapat menjadi indikasi tidak benar-benar hidup di masa kini.

Ini tidak berarti merenungkan pengalaman masa lalu atau merencanakan masa depan adalah hal yang negatif.

Namun, jika hal itu menjadi kekhawatiran terus-menerus, itu mungkin merupakan tanda bahwa seseorang tidak sepenuhnya peduli dengan kehidupan mereka saat ini.

2. Kekurangan gairah dan antusiasme

Kedua, kurangnya gairah atau antusiasme dalam hidup juga bisa menjadi pertanda yang jelas.

Kurangnya gairah tidak hanya terjadi pada pekerjaan, namun dapat menyebar ke seluruh aspek kehidupan, mulai dari hubungan, hobi, hingga pertumbuhan pribadi.

When we just go through the routines, everything seems ordinary and mundane. Sometimes, accepting the reality that we are not happy with our current situation can be the most terrifying part.

Sering kali, itu merupakan langkah pertama untuk menyalakan kembali gairah dan kehidupan kita yang sebenarnya.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal tampak tidak tertarik pada peristiwa-peristiwa dalam hidup dan kelihatan kurang bersemangat, ini bisa jadi merupakan tanda bahwa mereka hanya menjalani hidup dengan biasa-biasa saja.

3. Keadaan terganggu secara terus-menerus

Apakah Anda selalu meraih ponsel, menggulir media sosial tanpa berpikir, atau menonton serial demi serial di Netflix? Ini bisa jadi pertanda bahwa Anda hanya sekadar mengikuti arus.

Kronis terganggu sering kali menjadi cara untuk menghindari menghadapi hidup secara langsung.

Ini adalah mekanisme pertahanan yang mencegah kita merasakan emosi yang tidak nyaman atau menghadapi situasi sulit.

The more we let ourselves be carried away by distractions, the less we engage with reality.

Ketika kita benar-benar hidup, kita menghadapi kehidupan dengan mata terbuka dan pikiran penuh perhatian.

4. Hubungan pribadi yang terabaikan

Hubungan kita dengan orang lain sering kali mencerminkan cara kita menjalani hidup kita sendiri. Jika seorang pria hanya mengikuti arus, bukan hal yang aneh bila hubungan pribadinya diabaikan.

Hubungan dengan teman, keluarga, dan orang-orang terkasih memerlukan usaha dan partisipasi aktif.

Jika seseorang hanya menjalani hidup dengan santai, upaya ini mungkin kurang. Percakapan mungkin terasa dangkal atau dipaksakan, dan mungkin ada perasaan terputus atau berjarak secara umum.

Studi yang diterbitkan dalam American Psychological Association menemukan bahwa orang yang merasa lebih terhubung dengan orang lain memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah.

Selain itu, mereka juga memiliki harga diri yang lebih tinggi, lebih berempati kepada orang lain, lebih percaya dan kooperatif. Dan sebagai konsekuensinya, orang lain lebih terbuka untuk percaya dan bekerja sama dengan mereka.

5. Kurangnya perawatan diri

Tanda lain bahwa seorang pria mungkin hanya mengikuti arus adalah kurangnya perawatan diri.

Perawatan diri adalah tentang menghargai dan merawat diri sendiri, baik secara fisik maupun mental, jika seorang pria mengabaikan perawatan dirinya, itu sering kali merupakan tanda bahwa ia tidak hadir sepenuhnya dalam kehidupannya.

Perawatan diri memainkan peran penting dalam aktualisasi diri, yaitu menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengabaikan perawatan diri sendiri, itu mungkin menunjukkan bahwa mereka hanya mengikuti arus daripada benar-benar menjalani hidup.

6. Terlalu menekankan pada kesuksesan dan prestasi

Menekankan terlalu banyak pada kesuksesan dan pencapaian juga bisa menunjukkan bahwa seseorang hanya mengikuti arus saja.

Dalam masyarakat kita yang berorientasi pada prestasi, bukan hal yang aneh untuk menyamakan kesuksesan dengan kehidupan yang dijalani dengan baik.

Namun, jika pengejaran prestasi mengorbankan hal lain seperti hubungan, kesehatan, pertumbuhan pribadi, itu menandakan adanya masalah.

Jika harga diri kita hanya terikat pada pencapaian kita, kita berisiko kehilangan pandangan akan nilai hakiki kita sebagai individu. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan ambisi dengan rasa puas dan penghargaan terhadap saat ini.

7. Tidak adanya kebahagiaan

Finally, a clear sign that a man is merely going along with the flow is the absence of genuine excitement.

Jika hidup terasa seperti daftar tugas yang tak ada habisnya, tanpa momen yang membawa kebahagiaan sejati, inilah saatnya untuk menilai ulang.

Hidup tidak dimaksudkan untuk sekadar dijalani karena ia dimaksudkan untuk dijalani dengan kegembiraan dan antusiasme. Jika kegembiraan tidak ada, kemungkinan besar orang tersebut hanya mengikuti arus saja. (*)

Baca juga :

No comments

Post a Comment

Punya pertanyaan, saran, atau kritik seputar topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar, aku tunggu tanggapanmu!

to Top