Home humor / kesehatan / perawatan diri / psikologi / Psikologi Kehidupan Sehari -hari

recalmaru - Menertawakan diri sendiri dalam situasi yang canggung bukan hanya sebuah sifat yang unik, tapi juga merupakan tanda kesehatan emosional.

Kemampuan untuk menemukan humor dalam kesalahan kita sendiri atau skenario yang tidak nyaman menunjukkan tingkat ketahanan dan perspektif yang tidak dimiliki oleh banyak orang.

This is not about lightening serious situations, but rather acknowledging the absurdity that sometimes occurs in life, and not letting it ruffle our feathers.

Dikutip dari geediting pada Jumat (6/6) dalam artikel ini, saya akan berbagi 5 momen canggung di mana jika Anda bisa menertawakan diri sendiri, Anda mungkin lebih sehat secara emosional daripada 90 persen orang di luar sana. Pasang sabuk pengaman, ini akan menjadi perjalanan yang menyenangkan!

1) Kesalahan berbicara di depan umum

Speaking in front of a crowd is stressful for most people. The spotlight, the audience, the pressure to be perfect, it's a recipe for anxiety.

Namun, inilah masalahnya, semua orang melakukan kesalahan. Ya, bahkan pembicara yang paling berpengalaman pun terkadang tersandung dengan kata-kata mereka, lupa kalimat, atau melakukan kesalahan lainnya.

Bayangkan ini: Anda sedang memberikan pidato ketika tiba-tiba Anda kehilangan arah atau salah mengucapkan sebuah kata. Apakah Anda akan panik dan membiarkannya merusak hari Anda?

Not if you are emotionally healthy. Instead, you laugh it off, apologize while smiling, and move on. This shows your audience that you are human, easy to get along with, and resilient.

Menertawakan diri sendiri di saat-saat yang penuh tekanan tidak hanya meredakan ketegangan, tetapi juga menunjukkan tingkat kedewasaan emosional yang mengagumkan. Lagipula, hidup ini terltoo singkat untuk tidak menertawakan kebodohan kita sendiri!

2) Tersandung di tempat umum

Siapa yang tidak pernah mengalami saat-saat di mana mereka tersandung atau tersandung di tempat umum? Hal ini pernah terjadi pada kita semua, termasuk saya.

Saya ingat suatu kali saya berjalan di jalan yang ramai, merasa cukup nyaman dengan diri saya sendiri. Entah dari mana, saya tersandung trotoar yang tidak rata. Kertas-kertas beterbangan, dan wajah saya menjadi merah padam.

Sekarang, saya bisa saja membiarkan hal itu merusak hari saya. Saya bisa saja menyelinap pergi dengan malu, mengutuk nasib buruk saya.

Namun, justru saya tertawa. Saya menertawakan ketidaknyamanan saya dan momen yang konyol dari semuanya. Orang-orang di sekitar saya juga ikut tertawa, bukan dengan cara yang kejam, tetapi dengan cara yang sama, yaitu dengan mengakui absurditas kecil dalam hidup.

Menertawakan diri saya sendiri pada saat itu bukan hanya untuk menyelamatkan muka. Itu adalah bukti kesehatan emosional saya - kemampuan untuk tidak menganggap diri saya terlalu serius dan menemukan humor bahkan dalam situasi yang memalukan.

3) Sarkasme yang disalahpahami

Sarkasme bisa menjadi bentuk humor yang sulit untuk dipahami. Ini semua tentang nada, waktu, dan pemahaman konteks. Tidak heran jika sering hilang dalam penerjemahan atau disalahpahami.

Bayangkan ini: Anda membuat komentar sarkastik, mengharapkan tawa atau anggukan. Sebaliknya, Anda malah disambut dengan keheningan yang canggung atau tatapan bingung.

Pada saat-saat seperti itu, mudah sekali untuk merasa malu atau disalahpahami. Namun, jika Anda dapat menertawakan situasi tersebut dan bahkan mungkin menjelaskan lelucon Anda, Anda telah menunjukkan kemampuan untuk mengatasi kesalahpahaman dengan baik.

Menariknya, penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang menghargai dan menggunakan sarkasme sering kali lebih kreatif dan memiliki otak yang lebih tajam. Jadi, lain kali jika komentar sarkastik Anda tidak diterima, tertawakan saja. Anda mungkin lebih pintar dari yang lain!

4) Kesalahan nama yang salah

Kita semua pernah mengalaminya. Anda sedang berada di tengah-tengah percakapan, dan dengan percaya diri memanggil seseorang dengan nama yang salah. Ruangan menjadi hening, dan semua mata tertuju pada Anda.

Ini adalah kesalahan yang jujur, tetapi rasanya seperti tanah telah menelan Anda. Namun, jika Anda bisa menertawakan diri Anda sendiri pada saat ini, itu menunjukkan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi.

Alih-alih menjadi bingung atau defensif, permintaan maaf dan koreksi yang ringan bisa membalikkan keadaan. Ini menunjukkan kerendahan hati dan kemampuan Anda untuk menavigasi kesalahan sosial dengan anggun.

Ingatlah, kita semua adalah manusia dan rentan terhadap kesalahan. Cara kita menanganinya lah yang benar-benar mendefinisikan kita.

5) Keinginan yang terlalu bersemangat

Ada sesuatu yang menular dari antusiasme, terutama jika antusiasme itu tulus. Namun terkadang, antusiasme kita bisa mengalahkan kita.

Saya ingat saat saya berada di sebuah konferensi. Seorang pembicara menyebutkan sebuah topik yang sangat saya sukai, dan tanpa berpikir panjang, saya langsung berteriak dengan keras. Ruangan menjadi hening, dan saya menyadari bahwa saya adalah satu-satunya orang yang bereaksi dengan begitu bersemangat.

Sejenak, saya merasakan gelombang rasa malu menyelimuti diri saya. Tapi kemudian saya tertawa. Saya mengangkat bahu dan berkata, "Apa yang bisa saya katakan? Saya sangat menyukai hal ini!"

Ruangan itu meledak dalam tawa dan tepuk tangan. Ya, itu adalah momen yang canggung, tetapi dengan menertawakan diri sendiri, saya mengubahnya menjadi momen yang berkesan dan bahkan menawan.

Mampu menertawakan antusiasme kita sendiri yang tidak terkendali, menunjukkan bahwa kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri dan tidak takut untuk menunjukkan jati diri kita yang sesungguhnya, meskipun itu berarti kita harus tampil beda dari yang lain.

Baca juga :

No comments

Post a Comment

Punya pertanyaan, saran, atau kritik seputar topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar, aku tunggu tanggapanmu!

to Top