Home berita / Infrastruktur Internet / jurnalistik / media berita / sejarah

recalmaru , Jakarta - Setelah sempat diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Komdigi , situs archive.org milik organisasi Internet Archive kini telah dapat diakses kembali. Kepastian ini turut dikonfirmasi oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi.

"Telah dinormalisasi. Pihak archive.org sudah menindaklanjuti permintaan kami," ujar Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi Alexander Sabar saat dihubungi pada Jumat, 30 Mei 2025.

Berdasarkan pemantauan <Tempoh> Situs yang dikenal sebagai penyedia arsip data dan dokumentasi sejarah digital tersebut sudah dapat dibuka dengan normal, lengkap dengan fitur-fiturnya. Menurut pernyataan dari Alexander, akses ke archive.org kembali pulih sejak Kamis sore, 29 Mei 2025.

Pemulihan akses dilakukan setelah pihak pengelola situs menghapus konten bermuatan negatif, termasuk perjudian daring dan materi pornografi. Namun demikian, Alexander menyampaikan bahwa tidak ada penjelasan resmi dari pihak archive.org mengenai bagaimana konten bermasalah tersebut bisa muncul di platform mereka. "Tidak wajib menjelaskan," kata Alexander.

Dia menambahkan bahwa pemblokiran sementara dilakukan sebagai langkah penegakan hukum atas pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), serta potensi pelanggaran hak cipta. Komdigi mengirimkan surat pemberitahuan pemblokiran kepada archive.org pada 27 Mei 2025, menyusul upaya komunikasi sebelumnya di bulan yang sama.

Mengenal apa itu Internet Archive

Dikutip dari laman resminya, Arsip Internet merupakan sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat. Organisasi ini mengembangkan perpustakaan digital berisi situs-situs web dan berbagai artefak budaya dalam format digital. Seperti perpustakaan konvensional, lembaga ini memberikan akses gratis kepada peneliti, akademisi, sejarawan, penyandang disabilitas cetak, dan masyarakat umum. Misi utama mereka adalah menyediakan “Akses Universal ke Semua Pengetahuan”.

Didirikan pada tahun 1996, Internet Archive awalnya fokus mengarsipkan konten web—sebuah langkah visioner di tengah pesatnya perkembangan internet saat itu. Mengingat sifat konten daring yang mudah hilang dan tidak seperti surat kabar yang tersimpan di perpustakaan, Internet Archive mengambil peran penting dalam mendokumentasikan sejarah digital. Lewat Wayback Machine, pengguna kini bisa mengakses lebih dari 28 tahun rekaman sejarah internet.

Tidak hanya halaman web, Internet Archive juga memperluas cakupannya ke berbagai media lain. Koleksi mereka kini mencakup lebih dari 835 miliar halaman web, 44 juta buku dan teks, 15 juta rekaman audio (termasuk 255.000 konser langsung), 10,6 juta video (termasuk lebih dari 2,6 juta siaran berita televisi), 4,8 juta gambar, dan 1 juta perangkat lunak.

Siapapun yang memiliki akun gratis dapat mengunggah media ke platform ini, dan koleksi terus berkembang berkat kolaborasi dengan ribuan mitra dari seluruh dunia.

Mengingat akses literasi tidak merata secara global, Internet Archive menaruh perhatian khusus pada buku. Sejak tahun 2005, mereka menjalankan program digitalisasi buku dan saat ini memindai sekitar 4.400 buku per hari di lebih dari 20 lokasi global. Buku-buku yang diterbitkan sebelum tahun 1928 tersedia untuk diunduh secara bebas, sementara buku-buku modern bisa dipinjam lewat layanan Open Library. Selain itu, koleksi ini juga dirancang ramah bagi penyandang disabilitas cetak.

Sejak tahun 2000, Internet Archive juga aktif mengarsipkan siaran televisi. Proyek pertamanya adalah dokumentasi liputan berita terkait tragedi 11 September 2001. Pada 2009, mereka mulai menyediakan akses pencarian berbasis teks untuk siaran berita televisi Amerika, memungkinkan masyarakat dan peneliti mengutip televisi sebagai sumber informasi.

Dengan lebih dari 145 petabyte data yang tersimpan dalam server, Internet Archive kini menjadi salah satu dari 300 situs terpopuler di dunia. Seluruh operasionalnya didanai melalui donasi, hibah, dan layanan pengarsipan serta digitalisasi yang diberikan kepada mitra. Demi menjaga privasi pengguna, Internet Archive tidak mencatat alamat IP pengunjung dan seluruh situsnya tersedia dalam format aman (https).

Kegiatan operasional organisasi ini didukung oleh sumbangan masyarakat, bantuan dana dari sejumlah lembaga filantropi, serta pendapatan dari layanan digitalisasi dan pengarsipan yang mereka tawarkan kepada mitra-mitra institusional di berbagai belahan dunia.

Dian Rahma Fika dan Ananda Ridho Sulistya berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Baca juga :

No comments

Post a Comment

Punya pertanyaan, saran, atau kritik seputar topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar, aku tunggu tanggapanmu!

to Top