Home harga diri / masalah sosial / perawatan diri / psikologi / Psikologi Kehidupan Sehari -hari

recalmaru– Ada perbedaan tipis antara bersikap kritis terhadap diri sendiri dan benar-benar tidak menyukai diri sendiri. Perbedaannya terletak pada perilaku tersembunyi dan terkadang perilaku tersebut dapat ditunjukkan tanpa disadari.

Orang yang tidak benar-benar menyukai diri mereka sendiri sering kali tanpa sadar menunjukkan pola perilaku tertentu. Pola ini bisa menjadi teriakan diam-diam untuk penerimaan dan cinta diri.

Berikut 5 hal sikap seseorang yang tidak menyukai dirinya sendiri menurut psikologi, seperti dilansir dari laman Hack Spirit.

  1. Selalu berpikiran negatif tentang diri sendiri

Sering kali, orang yang tidak benar-benar menyukai diri mereka sendiri cenderung melakukan self-talk negatif. Ini bukan sekadar kritik diri biasa yang bisa jadi sehat dan bahkan membangun. Ini adalah dialog internal yang keras dan tiada henti-hentinya. Itu seperti kompas internal yang rusak yang selalu menunjuk pada kegagalan dan ketidakmampuan.

Yang menarik adalah banyak orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka melakukan hal ini. Mereka sudah terbiasa dengan hal-hal negatif ini sehingga mereka pikir itu hanyalah realitas mereka.

Jadi, jika Anda menyadari adanya luapan emosi negatif yang terus-menerus dalam diri Anda, bisa jadi itu merupakan tanda bahwa seseorang tidak benar-benar menyukai dirinya sendiri. Namun ingatlah, ini bukan tentang menghakimi, tapi tentang pemahaman dan empati.

  1. Terlalu sering untuk meminta maaf

Sering kali orang yang tidak benar-benar menyukai diri mereka sendiri merasa perlu untuk terus-menerus meminta maaf atas keberadaan mereka. Mereka takut mengambil tempat, takut menjadi beban.

Jika Anda menemukan diri Anda sendiri atau orang lain terperangkap dalam siklus permintaan maaf yang berkelanjutan, hal itu mungkin merupakan tanda dari masalah harga diri yang lebih dalam. Namun ingatlah, mengakui masalah adalah langkah pertama menuju penyembuhan dan mencintai diri sendiri.

  1. Kesulitan menerima pujian

Pujian secara umum dianggap sebagai pengakuan positif atas atribut atau prestasi kita. Namun, bagi sebagian orang, pujian bisa terasa tidak nyaman, bahkan menimbulkan kecemasan.

People who do not truly like themselves often have difficulty accepting compliments. They might ignore them, downplay their achievements, or even respond to them with self-deprecating humor.

Ini adalah mekanisme pertahanan diri yang memungkinkan orang mempertahankan pandangan negatif mereka terhadap diri sendiri, meskipun ada bukti eksternal yang menyatakan sebaliknya.

Jadi, jika seseorang terus-menerus menolak atau meremehkan pujian, hal itu bisa menjadi petunjuk adanya masalah harga diri yang lebih mendalam. Namun ingat, pengertian dan empati adalah kuncinya.

  1. Perfeksionis

Berusaha keras untuk mencapai keunggulan memang mengagumkan. Namun, jika berubah menjadi pengejaran kesempurnaan yang tak kenal lelah, itu bisa menjadi tanda ketidaksukaan terhadap diri sendiri.

Orang yang tidak benar-benar menyukai diri mereka sendiri sering kali menetapkan standar yang sangat tinggi. Mereka tidak pernah puas dengan pencapaian mereka, selalu percaya bahwa mereka bisa, atau seharusnya, melakukan yang lebih baik.

Perilaku ini muncul karena takut gagal atau dihakimi. Mereka percaya bahwa jika mereka sempurna, mereka dapat menghindari kritikan dan penolakan. Namun ironisnya, tidak ada seorang pun yang sempurna. Upaya ini berubah menjadi siklus perjuangan dan kekecewaan yang tidak pernah berakhir.

Jadi, jika Anda melihat seseorang yang tidak pernah puas dengan pekerjaannya dan selalu menuntut kesempurnaan, mungkin itu bukan sekadar standar yang tinggi. Itu bisa jadi pertanda masalah harga diri yang mendasarinya. Ingat, ini bukan tentang memberi label atau menghakimi, tetapi tentang empati dan pengertian.

  1. Mengisolasi diri sendiri

Orang yang tidak benar-benar menyukai dirinya sendiri sering kali menarik diri dari situasi sosial. Mereka mungkin menghindari pertemuan, mengabaikan hubungan, atau menghabiskan terlalu banyak waktu sendirian. Ini bukan sekadar tentang menjadi introvert atau pemalu. Ini adalah mekanisme perlindungan, cara untuk menghindari penilaian dan penolakan yang mungkin terjadi dari orang lain.

Jika Anda memperhatikan seseorang yang sering mengisolasi diri, bisa jadi itu lebih dari sekadar preferensi untuk menyendiri. Itu bisa jadi pertanda pergulatan batin, tangisan diam-diam memohon penerimaan dan cinta pada diri sendiri.

Baca juga :

No comments

Post a Comment

Punya pertanyaan, saran, atau kritik seputar topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar, aku tunggu tanggapanmu!

to Top