Home kesehatan / Kesehatan & Kebugaran / kesehatan dan olahraga / Nasihat Kesehatan / Tips Kesehatan

recalmaru , Jakarta - Tidur merupakan kebutuhan biologis dasar yang sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM) dan Sleep Research Society (SRS), orang dewasa sebaiknya tidur minimal 7 jam setiap malam agar tubuh berfungsi optimal. Namun, studi terbaru yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) menyatakan bahwa kebutuhan tidur ideal dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya.

Meskipun demikian, tidur lebih dari 9 jam dalam sehari dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Berikut adalah tujuh dampak terlalu banyak tidur bagi tubuh yang perlu diwaspadai.

  1. Kenaikan Berat Badan dan Obesitas

Seseorang yang tidur 9-10 jam setiap malam memiliki kemungkinan 21 persen lebih tinggi mengalami obesitas dalam enam tahun, dibandingkan mereka yang tidur 7-8 jam. Hal ini tetap berlaku meskipun asupan makanan dan aktivitas fisik dikendalikan. Kelebihan tidur diduga memperlambat metabolisme dan membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak.

  1. Migrain

Tidur berlebihan, terutama saat akhir pekan atau hari libur, bisa menyebabkan sakit kepala. Ini disebabkan oleh perubahan kadar neurotransmitter di otak, seperti serotonin. Selain itu, terlalu lama tidur siang atau perubahan drastis dalam pola tidur dapat mengganggu siklus alami tubuh dan menyebabkan ketegangan pada otak.

  1. Sakit Punggung

Berbaring terlalu lama bisa memperburuk nyeri punggung karena membuat otot menjadi pasif dan sendi kaku. Dulu, istirahat total dianggap solusi untuk sakit punggung. Kini, dokter menyarankan pasien untuk tetap aktif dan tidak memperpanjang waktu tidur, karena justru bisa memperburuk kondisi.

  1. Risiko Diabetes Meningkat

<failed> Dasar Tidur , tidur terlalu lama dapat mengganggu metabolisme glukosa dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa baik kekurangan maupun kelebihan tidur berkaitan erat dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Ini disebabkan oleh terganggunya kerja hormon insulin akibat pola tidur yang tidak teratur, yang membuat kadar gula darah tidak stabil.

  1. Mempertinggi Depresi

Walau insomnia lebih sering dikaitkan dengan depresi, sekitar 15 persen orang dengan depresi mengalami tidur berlebihan. Sayangnya, terlalu banyak tidur justru bisa memperburuk gejala depresi karena mengganggu pola tidur-bangun yang sehat dan menyebabkan rasa lelah berkepanjangan serta hilangnya motivasi.

  1. Risiko Penyakit Jantung

Studi dari Nurses’ Health Study yang melibatkan 72.000 wanita menunjukkan bahwa mereka yang tidur 9–11 jam per malam memiliki risiko 38 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang tidur 8 jam. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, hubungan ini cukup signifikan untuk menjadi perhatian.

  1. Meningkatkan Risiko Kematian Dini

According to WebMD , beberapa studi telah menemukan bahwa tidur lebih dari 9 jam secara konsisten berkaitan dengan peningkatan angka kematian. Meskipun faktor seperti depresi dan status sosial ekonomi rendah juga memengaruhi, tetap penting untuk memahami bahwa durasi tidur berlebihan bukanlah tanpa risiko serius.

Kebutuhan tidur setiap orang memang berbeda, tergantung usia, aktivitas, dan kondisi kesehatan. Namun, tidur terlalu lama secara terus-menerus bisa menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan seperti depresi, sleep apnea, atau gangguan tiroid.

Jika Anda kerap tidur Lebih dari 9 jam tidur dan masih merasa lelah di siang hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Terapkan kebiasaan tidur sehat seperti tidur dan bangun pada waktu yang sama, hindari konsumsi kafein di malam hari, serta jaga kebersihan dan kenyamanan kamar tidur Anda.

Baca juga :

No comments

Post a Comment

Punya pertanyaan, saran, atau kritik seputar topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar, aku tunggu tanggapanmu!

to Top