Home budaya / hubungan / kesehatan / kontroversi / masalah sosial

recalmaru - Percakapan yang hangat dapat memperkuat hubungan, tetapi jika tidak berhati-hati, kata-kata yang Anda anggap remeh bisa membuat Anda dianggap kurang sopan.

Alih-alih mendekatkan dan mempererat hubungan, sikap kurang ajar justru membuat kamu dianggap sebagai orang yang tak punya tata krama. Bahkan parahnya, kamu dianggap egois karena kamu suka mendominasi obrolan.

Berikut lima hal yang sebaiknya kamu hindari agar tidak meninggalkan kesan negatif saat berbicara dengan orang lain, seperti dilansir dari Geediting.

1. Menyindir lawan bicara di balik kalimat “aku hanya jujur” atau “tidak bermaksud menyindir, tapi...”

Kalimat seperti ini sering muncul setelah seseorang menyampaikan kritik yang pedas atau komentar yang menyakitkan. Kemudian, seolah-olah semuanya menjadi bisa dimaklumkan karena dibungkus dengan alasan "kejujuran".

Padahal, kejujuran tanpa niat baik hanyalah keterusterangan. Dan keterusterangan yang tidak dibarengi empati sering kali terasa seperti penghakiman.

2. Humor dengan tujuan yang merendahkan

Humor bisa menjadi jembatan dalam interaksi, tapi juga bisa menjadi pemicu jarak. Lelucon yang tidak tepat atau mengandung sindiran tajam, meskipun dibungkus dengan "cuma bercanda", tetap bisa melukai.

Ketika lawan bicara merasa tersinggung, sering kali pelakunya malah balik menyalahkan dengan berkata, “kamu baperan.”

Jika kamu harus menyuruh orang lain untuk santai, bisa jadi masalahnya bukan pada mereka melainkan pada cara kamu menyampaikannya.

3. Membandingkan cerita lawan bicara dengan ceritamu sendiri

Bayangkan temanmu sedang bercerita tentang patah hati atau masalah keluarga mereka. Lalu kamu menimpali dengan, “kamu masih mending, aku dulu...” Tanpa disadari, itu bisa terasa seperti meremehkan pengalaman mereka.

Not all people speak because they want a solution. Sometimes they just need to be heard. So, give a response that shows empathy, not comparison.

4. Merendahkan orang lain untuk membanggakan diri sendiri

Awalnya mungkin terdengar seperti kerendahan hati atau bentuk refleksi diri. Tapi jika dilakukan berulang, komentar seperti “aku memang tidak kayak orang-orang kebanyakan” bisa terdengar seperti kamu sedang menilai orang lain dari posisi yang lebih tinggi. Membuat diri terlihat baik bukan berarti harus membuat orang lain tampak buruk.

5. Terlalu menyederhanakan masalah orang lain

Ketika seseorang sedang menceritakan tentang kesulitannya, kamu mungkin tergoda untuk langsung memberi solusi. Namun tidak semua masalah bisa disederhanakan.

There are things that are complicated and require more than just "you just need to do this." Simplifying other people's problems can make them feel misunderstood.

Obrolan yang baik bukan soal siapa yang paling cerdas berbicara, tapi siapa yang paling tulus mendengarkan dan menghargai.

Baca juga :

No comments

Post a Comment

Punya pertanyaan, saran, atau kritik seputar topik ini? Yuk, tulis di kolom komentar, aku tunggu tanggapanmu!

to Top