MEMPEROLEH HARTA SEJATI
A. HARTA BENDA DAN HARTA SEJATIBanyak orang yang mengejar harta benda (financial asset) seperti: uang, properti, logam mulia, investasi usaha dll., padahal harta sejati tidak hanya berupa materi,
6 Harta Kehidupan:- Harta rohani : keselamatan kekal, iman, pengalaman rohani, buah pelayanan.
- Harta jiwani : hikmat,(Ams. 3:13-18) keahlian, pengalaman kerja, ketekunan.
- Harta tubuh : kesehatan.
- Harta hubungan : nama baik (Ams. 22:1) , sahabat, relasi bisnis dan sosial.
- Harta keluarga : pasangan hidup dan anak yang takut Tuhan, keharmonisan.
- Harta Benda : Uang, Investasi, Rumah, kendaraan.
Harta yang sesungguhnya atau harta sejati (no. 1-5) sifatnya melekat pada diri kita dan tidak bisa diambil/dipisahkan dari diri kita, bahkan bisa bertahan sampai kekal (terutama harta rohani). Ini harus jadi prioritas kita. Jangan korbankan/tukarkan harta sejati dengan harta benda yang fana.
Sebaliknya, tukarkan harta benda dengan harta sejati. Bagaimana caranya:- Gunakan harta benda/uang (mamon) untuk tujuan kekal (Luk. 16:9).
- Setia mengelola harta benda seperti uang secara benar (Luk. 16:11) , yakni menggunakan uang untuk membangun harta sejati. Bukan menggunakannya untuk gaya hidup.
- Memberi (Luk. 18:22, Mat. 25:34-36, 40), berbagi pada sesama, pada yang membutuhkan.
Memberi kepada orang miskin = Memberi kepada Tuhan = simpan harta di surga.
“Siapa saja yang hidupnya tergantung pada uang atau selalu cemas atasnya, dia sesungguhnya orang miskin. Bila orang itu menggunakan uang untuk melayani orang lain, orang itu menjadi kaya, benar-benar sangat kaya” (Ibu Teresa).
B. MERAIH KEMAKMURAN DAN SUKSES SEJATI
Makmur (= memiliki banyak harta benda)
berbeda dengan :Sukses (= berhasil mencapai potensi maksimal dan memenuhi tujuan Allah dalam hidup).
Sukses sejati diraih bukan karena kita dapat mengejar harta benda tapi dapat meraih harta sejati. Tuhan tidak mengukur kemakmuran harta benda tapi mengukur kesuksesan mengembangkan harta yang sesungguhnya. Bertekadlah untuk mengalami kemakmuran sejati dan sukses sejati.Dapatkan kemakmuran sejati, dengan cara:- Mendapatkan harta dengan cara yang benar -> tidak mengorbankan orang lain.
- Menggunakannya untuk tujuan yang benar (ilahi): jadi berkat bagi kota/bangsa.
- Manfaatnya tidak hanya bagi diri sendiri (egocentris) tapi berpusat pada Tuhan (Godcentris).
- Kunci untuk mengalami berkat kemakmuran sejati, miliki:
- Kebenaran firman (spirit of faith) -> Baca Alkitab dan Berdoa. Hindari kompromi dan kuatir.
- Keahlian Bisnis (spirit of excellent) -> hikmat, kerja keras, kerjasama. Hindari kemalasan.
- Kepedulian/mau jadi berkat (spirit of giving) -> bagi keluarga, rekan kerja, pelanggan, lingkungan, orang miskin. Hindari egois dan cinta uang.
C. HARTA WARISAN ABADI
Salah satu ciri penting dari orang yang memiliki harta sejati ialah: harta itu tidak hanya dimilikinya selama dia hidup saja, tapi dia dapat membangun kekayaan yang berkelanjutan, dengan cara: melahirkan keturunan ilahi atau multiplikasi murid. Caranya: Dia memiliki anak jasmani atau anak rohani yang bisa meneruskan harta, keahlian dan teladan hidup untuk mempermuliakan Allah. Contoh: Abraham X Lot, Thomas Alva Edison, Martin Luther King, Jr. dll.Miliki tekad untuk meninggalkan kekayaan yang berkelanjutan bagi:- Keluarga: keahlian bisnis, harta hubungan, iman dan takut akan Tuhan, daya juang, tidak salah menikah, harta keuangan hanyalah sebagai pelengkap.
- Orang yang dikenal: anak-anak rohani, teladan hidup dan kesejahteraan karyawan, relasi bisnis, dll.
- Masyarakat: meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak.
- Ciri pemilik harta sejati yang punya motto “Diberkati untuk Memberkati” adalah:
- Sadar kalau Tuhanlah Sang Pemilik Sejati dan mereka hanyalah penatalayan.
- Tidak kuatir akan hari esok.
- Berkarya dengan motivasi utama bukan uang.
- Menikmati berkat yang diterima.
- Murah hati (menjadi saluran berkat).
- Mengutamakan kejujuran dalam berbisnis.
- Memberikan yang terbaik untuk kepuasan pelanggannya.
- Memperhatikan kesejahteraan karyawannya.
- Bersedia berbagi pengalaman dan “ilmu sukses”
- “Melahirkan” pengusaha baru.
Pertanyaan Perenungan:- Hal praktis apa yang akan Anda lakukan untuk mengubah harta benda menjadi harta sejati?
- Harta benda dan harta sejati apa yang akan Anda tinggalkan bagi keluarga, kenalan dan masyarakat luas?
A. HARTA BENDA DAN HARTA SEJATI
Banyak orang yang mengejar harta benda (financial asset) seperti: uang, properti, logam mulia, investasi usaha dll., padahal harta sejati tidak hanya berupa materi,
6 Harta Kehidupan:
- Harta rohani : keselamatan kekal, iman, pengalaman rohani, buah pelayanan.
- Harta jiwani : hikmat,(Ams. 3:13-18) keahlian, pengalaman kerja, ketekunan.
- Harta tubuh : kesehatan.
- Harta hubungan : nama baik (Ams. 22:1) , sahabat, relasi bisnis dan sosial.
- Harta keluarga : pasangan hidup dan anak yang takut Tuhan, keharmonisan.
- Harta Benda : Uang, Investasi, Rumah, kendaraan.
Harta yang sesungguhnya atau harta sejati (no. 1-5) sifatnya melekat pada diri kita dan tidak bisa diambil/dipisahkan dari diri kita, bahkan bisa bertahan sampai kekal (terutama harta rohani). Ini harus jadi prioritas kita. Jangan korbankan/tukarkan harta sejati dengan harta benda yang fana.
Sebaliknya, tukarkan harta benda dengan harta sejati. Bagaimana caranya:
Sebaliknya, tukarkan harta benda dengan harta sejati. Bagaimana caranya:
- Gunakan harta benda/uang (mamon) untuk tujuan kekal (Luk. 16:9).
- Setia mengelola harta benda seperti uang secara benar (Luk. 16:11) , yakni menggunakan uang untuk membangun harta sejati. Bukan menggunakannya untuk gaya hidup.
- Memberi (Luk. 18:22, Mat. 25:34-36, 40), berbagi pada sesama, pada yang membutuhkan.
Memberi kepada orang miskin = Memberi kepada Tuhan = simpan harta di surga.
“Siapa saja yang hidupnya tergantung pada uang atau selalu cemas atasnya, dia sesungguhnya orang miskin. Bila orang itu menggunakan uang untuk melayani orang lain, orang itu menjadi kaya, benar-benar sangat kaya”
(Ibu Teresa).
B. MERAIH KEMAKMURAN DAN SUKSES SEJATI
Makmur (= memiliki banyak harta benda)
berbeda dengan :
Sukses (= berhasil mencapai potensi maksimal dan memenuhi tujuan Allah dalam hidup). Sukses sejati diraih bukan karena kita dapat mengejar harta benda tapi dapat meraih harta sejati. Tuhan tidak mengukur kemakmuran harta benda tapi mengukur kesuksesan mengembangkan harta yang sesungguhnya. Bertekadlah untuk mengalami kemakmuran sejati dan sukses sejati.
Dapatkan kemakmuran sejati, dengan cara:
- Mendapatkan harta dengan cara yang benar -> tidak mengorbankan orang lain.
- Menggunakannya untuk tujuan yang benar (ilahi): jadi berkat bagi kota/bangsa.
- Manfaatnya tidak hanya bagi diri sendiri (egocentris) tapi berpusat pada Tuhan (Godcentris).
- Kunci untuk mengalami berkat kemakmuran sejati, miliki:
- Kebenaran firman (spirit of faith) -> Baca Alkitab dan Berdoa. Hindari kompromi dan kuatir.
- Keahlian Bisnis (spirit of excellent) -> hikmat, kerja keras, kerjasama. Hindari kemalasan.
- Kepedulian/mau jadi berkat (spirit of giving) -> bagi keluarga, rekan kerja, pelanggan, lingkungan, orang miskin. Hindari egois dan cinta uang.
C. HARTA WARISAN ABADI
Salah satu ciri penting dari orang yang memiliki harta sejati ialah: harta itu tidak hanya dimilikinya selama dia hidup saja, tapi dia dapat membangun kekayaan yang berkelanjutan, dengan cara: melahirkan keturunan ilahi atau multiplikasi murid.
Caranya: Dia memiliki anak jasmani atau anak rohani yang bisa meneruskan harta, keahlian dan teladan hidup untuk mempermuliakan Allah.
Contoh: Abraham X Lot, Thomas Alva Edison, Martin Luther King, Jr. dll.
Miliki tekad untuk meninggalkan kekayaan yang berkelanjutan bagi:
- Keluarga: keahlian bisnis, harta hubungan, iman dan takut akan Tuhan, daya juang, tidak salah menikah, harta keuangan hanyalah sebagai pelengkap.
- Orang yang dikenal: anak-anak rohani, teladan hidup dan kesejahteraan karyawan, relasi bisnis, dll.
- Masyarakat: meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak.
- Ciri pemilik harta sejati yang punya motto “Diberkati untuk Memberkati” adalah:
- Sadar kalau Tuhanlah Sang Pemilik Sejati dan mereka hanyalah penatalayan.
- Tidak kuatir akan hari esok.
- Berkarya dengan motivasi utama bukan uang.
- Menikmati berkat yang diterima.
- Murah hati (menjadi saluran berkat).
- Mengutamakan kejujuran dalam berbisnis.
- Memberikan yang terbaik untuk kepuasan pelanggannya.
- Memperhatikan kesejahteraan karyawannya.
- Bersedia berbagi pengalaman dan “ilmu sukses”
- “Melahirkan” pengusaha baru.
Pertanyaan Perenungan:
- Hal praktis apa yang akan Anda lakukan untuk mengubah harta benda menjadi harta sejati?
- Harta benda dan harta sejati apa yang akan Anda tinggalkan bagi keluarga, kenalan dan masyarakat luas?
No comments
Post a Comment
Punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan. hyu isi koment dibawah.